Posts Tagged material bangunan tahan gempa
material bangunan tahan gempa
Posted by admin in Bangunan, Building Materials on November 6, 2009
Pemilihan Material Bangunan untuk Rumah Tahan Gempa.
Selain sistem konstruksi dan sambungan yang baik, rumah tahan gempa juga memerlukan material yang ringan dan kuat. Karena semakin berat suatu bangunan semakin besar juga gaya gempa yang menimpanya . Contoh sederhana adalah rumah tradisional dari berbagai tempat di Indonesia yang ternyata lebih tahan gempa dari rumah-rumah modern. Ini disebabkan material yang dipakai kebanyakan berasal dari kayu dan bambu yang ringan dan fleksibel.
Siapa bilang rumah kayu dan bambu tidak kokoh dan tahan lama? Sejarah membuktikan rumah itu dapat bertahan sampai ratusan tahun. Coba kita lihat juga rumah tradisional jepang yang juga terbuat dari kayu dan bambu dapat berdiri kokoh selama ratusan tahun setelah puluhan kali terkena gempa. Ini menunjukan kayu dan bambu memang bahan bangunan yang sudah teruji ketangguhannya.
Rumah modern di Indonesia biasa memakai bata atau batako sebagai material dinding. Sifatnya yang getas dan tidak lentur membuat material ini tidak tahan gempa. Namun untuk alasan kekokohannya terhadap benturan, api, angin dan alasan keamanan lainnya banyak orang yang tetap memilih dinding bata. Jika anda bersikeras anda harus mematuhi aturan struktur bangunan tahan gempa. Beberapa contohnya adalah:
- Perletakan kolom-kolom praktis di setiap jarang 2- 3 m sepanjang dinding
- Dinding bata perlu diberi angkur ke kolom setiap jarak susunan 8 bata.
- Tidak memasang beban atap langsung diatas bata melainkan harus diberi balok dengan tulangan yang mencukupi.
- Pondasi, sloof dinding dan balok merupakan satu kesatuan sehingga mampu meredam getaran gempa.
Namun teknologi bahan bangunan saat ini maju sangat pesat. Sebagai pengganti tembok bata anda dapat menggantinya dengan beton ringan aerasi seperti merk hebel dan primacon. Beton ringan tersedia dalam bentuk blok dan panel yang dapat dipakai untuk dinding, pelat lantai ataupun tangga.
Ada pula sistem b-panel yang merupakan teknologi baru dinding sandwich. Panel ini menggunakan material b foam yang sangat ringan dilapisi dengan wiremesh untuk kelenturan strukturnya. Ringan dan fleksibel sesuai dengan syarat rumah tahan gempa.
Bila anda menginginkan pembuatan dinding yang cepat, ringan dan tahan gempa anda bisa mengganti struktur konvensional dengan struktur rangka dinding baja ringan. Struktur ini sebenarnya tidak hanya menggantikan fungsi dinding, tetapi juga menggantikan fungsi kolom dan dapat mendukung beban struktur yang ada di atasnya. Dengan demikian pemakaian struktur rangka ini tidak lagi memerlukan kolom dan balok.
Untuk material penutup dinding, bagian luar bisa menggunakan panel dinding baja ringan (metal cladding ), GRC, fiber cement (calsiboard) ataupun kayu. Sedangkan untuk dinding bagian dalam bisa menggunakan gypsum. Dengan finishing yang baik tampilan luar tidak akan jauh berbeda dengan menggunakan sistem konvensional.
Selain itu perlu juga diperhatikan pemakaian kaca pada jendela, pintu ataupun atap. Pemakaian kaca biasa sangat berbahaya karena kemungkinan akan pecah diwaktu gempa dan melukai penghuninya. Pemakaian kaca tempered sangat disarankan walaupun harganya relatif mahal. Kaca jenis ini sangat aman karena apabila pecah bentuk pecahannya sangat kecil sehingga tidak akan melukai penghuni rumah. Alternatif lain adalah menggunakan sejenis stiker pada kaca agar pecahannya tidak akan langsung berserakan di lantai.
Untuk material atap perlu dihindari pemakaian genteng beton atau genteng keramik yang berat. Pemakaian atap zinkalume ( campuran seng dan aluminium) ataupun atap asbes yang ringan lebih disarankan. Pemakaian polycarbonate dengan pilihan warna yang bervariasi merupakan salah satu pilihan. Selai itu dapat juga dipakai genteng metal ataupun sirap untuk mendapatkan tampilan yang lebih baik.
Konsep bangunan tahan gempa pada dasarnya adalah upaya untuk membuat seluruh elemen rumah menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga tidak mudah runtuh akibat gempa. Untuk mewujudkannya diperlukan pemilihan material yang tepat, sambungan elemen yang cukup kuat dan tentunya pelaksanaan yang sesuai dengan perencanaan.
Related article :
- Meminimalisasi akibat bencana alam gempa bumi pada rumah tinggal kita
- Mengidentifikasi kerusakan bangunan akibat gempa
- Mempersiapkan rumah anda untuk menghadapi gempa